Saya akui, sekarang saya lebih suka menggunakan VLC dan Foobar2000 sebagai pemutar musik. Keduanya lebih simpel. Namun, dahulu saya pengguna Winamp 2.0. Lalu mengapa saya membahasnya sekarang?
Winamp Akan Ditutup
AOL mengumumkan pada situs Winamp bahwa mereka akan memberhentikan
Winamp dan layanan terkait dengan Winamp pada tanggal 20 Desember 2013.
Hal ini membuat orang merasa kehilangan, termasuk saya. Berita ada di
mana-mana, bahkan ada yang membuat situs untuk menggalang petisi untuk tetap menyalakan Winamp atau setidaknya membuka kode sumber Winamp agar dikelola oleh komunitas.
Dampak Ditutupnya Winamp dan Layanannya
Menurut sebuah diskusi di forum Winamp ada beberapa yang berdampak dan ada yang tidak terkena dampak.Yang Tidak Terpengaruh
Hal-hal yang tidak akan terhenti dengan ditutupnya Winamp dan layanannya:- Berbagai tambalan di masa depan akan tetap ada, hanya saja mungkin bentuk distribusinya masih dipikirkan.
- Basisdata Gracenote untuk pengenalan lagu-lagu.
- Pelapor galat aplikasi pada Winamp 5.66.
- Pengaya baru mau pun pembaharuan pengaya yang sudah ada. Mereka akan tersedia di situs lain/pengembang sendiri.
- Kulit-kulit Winamp.
- Kemungkinan 80% akan tetap ada pembaharuan SDK.
- Kemampuan memasang Winamp di komputer baru. Ya, berhubung aplikasi pemasang berisi seluruh aplikasi, jadi wajar saja.
Yang Akan Hilang
Hal-hal yang akan hilang dengan berakhirnya Winamp dan layanannya.
Kebanyakan terkait dengan layanan daring yang disediakan oleh Winamp.
Untungnya, pihak lain bisa membuat layanan yang serupa untuk menggantikan layanan yang seandainya tutup kelak. Untuk lebih jelasnya, berikut layanan yang mungkin akan hilang:
- Seluruh layanan daring (Now Playing, Mood Agent, dll.) Winamp.
- Layanan SHOUTCast™ akan ditutup, namun layanan sejenis lainnya seperti Icecast yang dibuat pihak lain tetap bisa dipakai.
- Nullsoft TV
- Winamp.com
- Winamp.com Forums. Sekali lagi, tetap ada penggantinya seperti: winampforum.com, yang bukan forum resmi.
- Winamp.com skins (tidak begitu penting, sebab sudah ada di DeviantArt/1001skins)
- Winamp.com plugins (sama seperti yang lain, kemungkinan ada pihak lain yang akan menaruhnya)
- Winamp Android app (See this thread for more info / precautions)
- Winamp MAC app,
- Dukungan untuk Windows 8 (kemungkinan dukungan akan dari komunitas)
- Winamp Cloud (sudah mati, tidak pernah keluar dari beta)
Tentunya, komunitas tidak diam saat ini tetap ada pergerakan.
Berita Baik
Ada berita baik mengenai kelangsungan Winamp seandainya memang tetap ada:
- Sekarang semua orang bisa menciptakan layanan daring yang terkait ke Winamp.
- Winamp tetap akan bisa diperbaharui dengan pengaya. Tutorial banyak bertebaran di Internet untuk mengajarkan bagaimana caranya.
- Komponen di Winamp dapat digantikan! Jika ada banyak pengembang pengaya, bahkan akan lebih banyak lagi peningkatan.
- DrO sebagai pengembang akan terus menjaga Winamp 5.66 dan setiap pengaya yang ia kembangkan sendiri.
- Adanya petisi daring yang memperjuangkan nasib Winamp agar dibuka untuk komunitas.
Yak, saat tulisan ini ditulis, perjuangan masih berlanjut.
Winamp Sebagai Sosok Spesial
Winamp sebagai pemutar digital memulai revolusi musik. Ia memperkenalkan hal berikut:
- Pemutar musik digital.
- API yang mendukung pengaya untuk mengganti fungsionalitas bawaan Winamp.
- Pengaya visualisasi.
- Pengaya suara.
- Pengaya umum untuk hal-hal yang di luar suara dan tampilan, misalnya remot inframerah.
- Presets.
Ya, benar, saudara, yang paling fenomenal dari dia adalah adanya konsep preset. Winamp dan setiap pengayanya memiliki konfigurasi yang detail. Namun, setiap mereka memiliki preset-preset
yang bisa dipilih. Preset ini adalah konfigurasi yang berisi sekumpulan
nilai yang sudah diset sebelumnya sehingga pengguna tak perlu repot
menyetel setiap opsi yang ada.
Untuk pemakai pemula, mereka cukup memilih satu preset
tertentu untuk mencapai tujuan. Untuk pemakai lanjutan, mereka bisa
mengonfigurasi setiap opsi dengan nilai mereka sendiri. Bahkan, beberapa
konfigurasi dapat menyimpan nilai-nilai tersebut sebagai preset baru. Contoh dari preset adalah penggunaan Ekualiser yang bisa disimpan dan digunakan.
Kalau dalam software engineering, aplikasi Winamp dapat dianalogikan sebagai sebuah produk dari Software Product Line Engineering (SPLE). SPLE dan variannya
banyak dipakai pada industri telepon genggam. Intinya, satu produk
dibuat bermacam komponen dan satu konfigurasi berisi komponen-komponen
tertentu.
Hmm… saya berhenti di sini, deh. Kemungkinan besar Anda bukan disainer sistem TIK atau praktisi software engineering; mungkin hanya pemrogram biasa atau pembaca awam. Untuk itu, saya tidak akan bahas lebih lanjut.
Nostalgia
Untuk memulai nostalgia, saya pun mulai memasang Winamp. Winamp versi teranyar saat tulisan ini ditulis adalah versi 5.666.Saya mengunduh yang versi Lite karena mirip dengan versi 2.0 yang saya sukai. Ternyata, Winamp mendukung Bahasa Indonesia.
Cara paling gampang dan malas:
$ winetricks winamp
Namun, apalah artinya seperti demikian? Mari kita persulit hidup.
$ winetricks prefix=winamp $ WINEPREFIX=$HOME/.local/share/wineprefix/winamp wine winamp5666_lite_all.exe
Dan Winamp pun terpasang. Selanjutnya memasang pengaya-pengaya yang diperlukan.
Pengaya Suara
Sekarang ini saya paling tidak suka menggunakan pengaya suara.
Berhubung saya hanya mendengar FLAC dari CD asli yang saya beli,
penggunaan pengaya suara bagi saya hanya mengurangi detail suara. Namun,
demi kepentingan nostalgia, saya pasang pengaya suara.
Pengaya suara terbaik yang saya tahu hanya Dee. Bukan yang Dee3, tetapi yang versi awal. Versi awal yang paling anyar adalah versi 1.20.
Saya pun memasangnya:
$ WINEPREFIX=$HOME/.local/share/wineprefix/winamp wine Dee.exe
Beberapa konfigurasi optimal untuk Dee.
Sebagai catatan,kompresor yang berlebihan mengakibatkan terjadinya pemotongan frekuensi suara (clipping). Dari
percobaan saya ada tiga sumber yang harus diperhatikan; 1) perangkat
suara (headset, earphone, atau salon); 2) komputer yang digunakan; dan
3) kualitas musik yang diperdengarkan.
Khusus untuk nomor 3) saya menemukan bahwa lagu-lagu Indonesia tidak
begitu cocok untuk banyak preset. Kebanyakan basnya kehilangan detail.
Sepertinya, proses mixing di Indonesia menambah atau mungkin
kurang disebar merata. Lagu-lagu FLAC juga kehilangan sedikit. Yang saya
dengar terbantu kualitasnya hanyalah MP3 yang didapat dari situs.
Selanjutnya memasang Visualisasi.
Pengaya Visualisasi
Pengaya visualisasi memang paling tidak berguna. Tapi, kalau mau bikin rave party
yang heboh, Anda bisa menggunakan Winamp sebagai keluaran Anda. Dari
Winamp, bisa Anda pasang visualisasi yang bagus untuk menemani Anda.
Ada dua pengaya visualisasi yang saya pilih karena keterbatasan waktu dan nostalgia:
- Milkdrop, sebagai mbah dari segala visualisasi yang luar biasa.
- Tripex3, menyediakan tampilan yang lebih wah dan visualisasi modern. Karena pengembang dan situsnya tidak ada, versi terbaru ditaruh orang lain di sini.
Setiap visualisasi memiliki konfigurasi tersendiri.
Ya, masih ada yang lain yang bisa dicoba dan rata-rata sudah sangat tua. Namun, banyak dari mereka yang masih jalan. Luar biasa.
sumber : http://staff.blog.ui.ac.id/jp/2013/11/28/winamp-untuk-nostalgia/
No comments:
Post a Comment