Secara umum sistem distribusi tenaga listrik pada kapal laut adalah:
- Bentuk sistem adalah sistem radial.
- Sistem arus bolak-balik tiga fasa, tiga kawat yang terisolasi dari lambung kapal dan untuk sistem satu fasa dengan dua kawat yang terisolasi dari lambung kapal, sedang untuk sistem arus searah adalah dengan mempergunakan sistem dua kawat.
Sistem Kelistrikan Di Kapal
- Daya listrik untuk penggerak
motor-motor dan peralatan lainnya yang
sesuai dengan tegangan generator disuplai langsung dari panel utama
(main-switchboard), sedangkan peralatan pemakai daya listrik yang
relatif kecil disuplai dari panel distribusi. -
Tegangan Sistem
Pada perencanaan instalasi listrik kapal laut, penentuan besarnya tegangan tidak dapat diabaikan, karena besarnya tegangan tersebut mempengaruhi pemilihan masing-masing peralatan yang diperlukan. Di dalam perencanaan perlu dilakukan pertimbangan keseragaman tegangan peralatan/beban listrik terhadap sumber daya, sehingga peralatan tersebut dapat dioperasikan dengan baik.
Penentuan sistem tegangan dalam
instalasi listrik kapal laut adalah salah satu permasalahan yang harus
diperhatikan dari segi teknis maupun non teknis. Terdapat empat faktor yang
menentukan pemilihan besarnya tegangan, yang pada prinsipnya harus
mengutamakan
keselamatan/keamanan penumpang dan
peralatan kapal. Adapun faktor-faktor yang menentukan
pemilihan tegangan adalah:
- Besarnya beban yang dilayani
- Panjang penghantar
- Faktor keselamatan
- Peraturan dan standar ,Standar tegangan kerja yang diperbolehkan bagi perlengkapan pemakai daya listrik di kapal telah ditentukan oleh Biro Klasifikasi Indonesia dimana batas-batas tegangan kerja tersebut tidak dapat dilampaui.
Panel Kontro Kapal |
3. Frekuensi Sistem
Frekuensi daya yang umum dipakai
baik pada rekayasa umum maupun rekayasa kemaritiman adalah
50 Hz dan 60 Hz. Biro Klasifikasi Indonesia belum mempunyai ketetapan
mengenai sistem frekuensi di kapal, tetapi memberikan rekomendasi
untuk menggunakan frekuensi yang distandarkan. Standar frekuensi
yang direkomendasikan oleh EC
disesuaikan dengan tegangan sistem. Dalam perencanaan instalasi listrik,
jika telah dipilih frekuensi daya yang pada salah satu frekuensi
yang distandarkan maka semua
peralatan pemakai daya harus
dioperasikan pada frekuensi tersebut.
Peralatan Pembangkit Tenaga Listrik
1. Pembangkit Tenaga Listrik Utama
Setiap kapal laut umumnya memiliki
sekurang-kurangnya dua pembangkit tenaga listrik utama,
yaitu:
a. Generator utama (main generator)
b. Generator cadangan (stand by
generator)
Jika dalam pelayanan generator utama
mengalami kerusakan, maka stand by generator dapat
dioperasikan dan harus menanggung beban operasi sebelumnya. Demikian pula
pada kapal yang menggunakan dua atau lebih generator utama, bila
salah satu generator utama mengalami gangguan maka stand by generator
harus dapat diparalelkan dengan generator utama yang tidak mengalami
kerusakan untuk menanggung beban operasi sebelumnya
diparalelkan dengan generator utama yang tidak mengalami kerusakan untuk menanggung
beban operasi sebelumnya Pada saat stand by generator
menggantikan fungsi generator utama yang mengalami kerusakan maka
pemakai daya listrik yang tidak penting harus putuskan. Setelah stand by
generator mencapai putaran nominalnya maka perlengkapan pemakai
daya listrik dihubungkan kembali ke rangkaiannya.
Genset 150 KVa
2. Pembangkit Tenaga Listrik Darurat
Pembangkit tenaga Listrik darurat
dipersiapkan untuk menyuplai peralatan pemakai daya listrik yang
penting jika terjadi gangguan dan kerusakan pada pembangkit tenaga
listrik utama. Suatu sumber daya listrik darurat
pada kapal laut harus disediakan yang mampu memberi daya kepada
seluruh perlengkapan listrik dan peralatan pemakai daya yang
diperlukan bagi keselamatan penumpang dan awak kapal untuk jangka waktu 36
jam.
Penyediaan daya listrik bagi
sistem-sistem berikut ini harus dijamin secara khusus :
a. Lampu-lampu navigasi termasuk
lampu penerangan di tempat-tempat penting.
b. Instalasi radio.
c. Sistem komunikasi, indikasi dan
tanda bahaya, penentu arah dan penolong navigasi.
d. Lampu-lampu signal light harian,
apabila diberi daya dari jaringan listrik kapal.
e. Sistem tanda bahaya umum.
f. Sistem tanda bahaya CO2
Pembangkit listrik tenaga darurat ini diperhitungkan mampu mengatasi pelayanan beban-beban utama pada keadaan darurat
Sumber daya listrik darurat yang umum dipakai adalah baterai penyimpan (storage batteries) atau generator yang ditempatkan di bangunan atas kapal. Sumber ini mengambil alih suplai daya secara otomatis dalam hal main failure dan tetap dalam suatu posisi guna memberi daya peralatan-peralatan pemakai daya yang disebutkan di atas selama periode tertentu tanpa engisian kembali dan tanpa jatuh tegangan.
Transformator
Transformator adalah suatu alat
listrik yang berfungsi untuk mentransformasikan daya bolak-balik
ke daya bolak-balik lainnya tanpa mengubah frekuensi. Dalam proses
pemindahan daya listrik ini umumnya disertai dengan perubahan tegangan. Klasifikasi transformator dapat
dibedakan antara lain berdasarkan atas:
a. Perubahan tegangan
b. Sistem pendinginnya
c. Jumlah fasanya
1. Berdasarkan Perubahan Tegangan
Berdasarkan perubahan tegangannya
pada saat pemindahan daya, transformator dapat dibedakan atas:
a. Step Up transformer, yaitu transformator yang menerima energi pada tegangan tertentu dan memindahkan energi tersebut ke tegangan yang lebih tinggi.
b. Step Down Transformer, yaitu transformator yang menerima energi pada tegangan tertentu dan memindahkan energi tersebut ke tegangan yang lebih rendah. Dari kedua transformator tersebut diatas, pada umumnya transformator yang digunakan dikapal laut adalah step-down transformer.
2. Berdasarkan Sistem Pendinginnya
Berdasarkan sistem pandinginnya,
transformator dapat dibedakan atas:
a. Dry-type Transformer,
Yaitu transformator jenis kering
yang mempergunakan peredaran udara sebagai sistem pendinginnya.
b. Liquid-immersed TyPe Transformer
Yaitu transformator yang
mempergunakan minyak sebagai jenis pendinginnya Pada umumnya dari jenis
ini dirancang untuk pemakaian tegangan tinggi dan kapasitas besar.
Dari kedua jenis transformator yang
telah disebutkan di atas, pada prinsipnya yang diizinkan
penggunaannya dikapal laut oleh BKI adalah transformator jenis kering (dry-type
transformer). .
3. Berdasarkan Jumlah Fasanya
Berdasarkan jumlah fasanya
transformator tersebut dapat dibedakan atas transformator satu fasa dan
transformator tiga fasa, Kedua transformator tersebut, dalam
penggunaannya mempunyai kelebihan dan kekurangan, antara
lain:
a. Untuk Transformator Satu Fasa Keuntungannya:
- Dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga bila salah satu fasa mengalami gangguan maka fasa yang lain masih dapat beroperasi dengan sistem open-delta (V-V). .
Kerugiannya:
- Harganya lebih mahal.
- Lebih berat dari trafo tiga fasa
- Dibutuhkan ruangan yang lebih luas
b. Untuk Transformator Tiga Fasa
Keuntungan:
- Pemasangan lebih mudah dan cepat
- Keandalan lebih tinggi.
- Lebih ringan dari transformator satu
fasa pada kapasitas yang sama.
No comments:
Post a Comment